sejarah kota solo
Sejarah Kota Solo, atau Surakarta Hadiningrat, kaya akan peristiwa penting yang membentuk kota ini menjadi seperti sekarang. Berikut beberapa poin penting dalam sejarahnya:
![]() |
kota solo dulu |
~Asal Mula dan Nama
Sebelum menjadi kota, Solo adalah sebuah desa bernama Sala di tepi Sungai Bengawan Solo.Desa ini dulunya adalah desa yang tenang dan terpencil. Nama "Solo" diduga berasal dari kesulitan pelafalan kata "Sala" oleh orang-orang Belanda pada masa kolonial. Surakarta" berasal dari nama Kerajaan Mataram Jawa yang memindahkan pusat pemerintahannya ke desa ini.
~Geger Pecinan (1742):
Peristiwa pemberontakan ini menyebabkan hancurnya Keraton Kartasura, ibu kota Kerajaan Mataram saat itu. Raja Mataram, Pakubuwono II, memindahkan keraton ke Desa Sala pada tahun 1745. Perpindahan ini menandai berdirinya Keraton Surakarta Hadiningrat dan awal mula perkembangan kota Solo.
~Perubahan Morfologi Kota:
Awalnya, Solo adalah kota tepian sungai.Kemudian, berkembang menjadi kota campuran antara perairan dan daratan. Sejak pertengahan abad ke-19, Solo beralih menjadi kota daratan dengan fokus pada lalu lintas darat.
~Peran Penting Keraton:
Keraton Surakarta Hadiningrat memainkan peran sentral dalam perkembangan budaya dan politik kota. Tradisi dan budaya Jawa klasik masih kuat di Solo hingga saat ini.
~Perjanjian Giyanti (1755):
Perjanjian ini membagi Kerajaan Mataram menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
~Mangkunegaran:
selain Kasunanan, di Solo juga terdapat Pura Mangkunegaran yang juga memiliki sejarah yang panjang.
Kota Solo terus berkembang hingga saat ini, mempertahankan warisan budayanya sambil beradaptasi dengan perkembangan zaman.
potret kota solo sekarang:![]() |
kota solo sekarang |
Komentar
Posting Komentar